Breaking News
Loading...
Thursday, January 30, 2020

Info Post

365INIDEWA - Kevin De Bruyne masih tidak bisa memahami bagaimana Manchester City bisa kalah 0-1 dari Manchester United, Kamis (30/1/2020) dini hari WIB. De Bruyne boleh kecewa, tapi Man City tetap berlenggang ke partai final Carabao Cup dengan agregat 3-2.

Kekalahan di Etihad Stadium ini menyoroti satu kelemahan Man City yang doyan membuang peluang. Namun, kemenangan 3-1 di Old Trafford pada leg pertama lalu sudah cukup memastikan langkah mereka ke partai pemungkas.

Man City bakal menghadapi Aston Villa di Wembley Stadium, 1 Maret 2020 mendatang. Sebagai juara bertahan, pasukan Josep Guardiola itu jelas dianggap sebagai favorit juara.

Kekesalan De Bruyne

Man City sebenarnya tampil dominan pada pertandingan tersebut. Raheem Sterling dan Sergio Aguero sempat mencetak gol, meski keduanya dianulir karena offside.

Satu-satunya gol pada pertandingan ini tercipta lewat tembakan voli impresif Nemanja Matic di babak pertama. Namun, Matic gagal jadi pahlawan karena dihukum kartu merah di babak kedua.

"Saya tidak bisa memahami bagaimana kami bisa kalah di pertandingan ini," buka De Bruyne kepada Sky Sports.

"Bagi saya, MU bahkan tidak punya satu peluang pun hari ini. Di lini serang, kami terlalu menyia-nyiakan peluang."

"Saya kira kami harus belajar dari kekalahan ini, tapi pada akhirnya bagus kami bisa melaju ke final," imbuhnya.

Harus Belajar

Tercatat, MU hanya dua kali melepaskan tembakan ke gawang Claudio Bravo selama 90 menit, salah satunya jadi gol Matic tersebut. Kekesalan De Bruyne dapat dipahami, kalah dari MU juga soal gengsi.

"Saya kira kami ceroboh. Gol itu, kami tidak membuang bola dengan baik dan tiba-tiba mereka bisa mencetak gol," lanjut De Bruyne.

"Bahkan mereka tidak melakukan apa pun menjelang akhir pertandingan. Namun, ya, mereka hanya butuh satu kesempatan untuk mencetak gol, pada akhirnya kami sudah berjuang."

"Kami harus belajar dari kesalahan ini," tutupnya.