365IniDewa.Asia
- Zinedine Zidane menghadapi masalah manis soal
menentukan starter Real Madrid. Seiring dengan kebangkitan Los Blancos,
ada beberapa nama pemain yang mengembangkan permainannya mencapai level
tertinggi.
Dilema terbesar Zidane ada di lini tengah. Dewasa ini, gelandang-gelandang Madrid mulai menemukan pijakan mereka di La Liga. Baik Casemiro, Luka Modric, Toni Kroos, dan Fede Valverde sama-sama mumpuni.
Masalahnya, hanya ada tiga slot dalam formasi 4-3-3 khas Zidane. Artinya, bisa jadi Zidane terpaksa mengubah formasi itu demi menurunkan empat gelandang sekaligus.
Utak-Atik Zidane
Melihat hasil-hasil pertandingan Madrid sejauh ini, rasanya Zidane belum tertarik mengubah apa pun. Madrid mulai merangkai kemenangan beruntun, skuad kian percaya diri.
Kendati demikian, Zidane bisa jadi bereksperimen apabila Madrid terus melangkah sebaik ini. Eden Hazard mulai terbebas dan mendekati puncak performanya, Karim Benzema tetap menjadi andalan di lini serang. Mereka berdua tidak tergantikan.
Biar begitu, penyerang sayap kanan Madrid yang harus waspada. Jika lini tengah Madrid semakin moncer, bisa jadi Zidane menurunkan empat gelandang dengan mengorbankan pos penyerang sayap kanan.
Madrid mungkin menerapkan formasi 4-4-2, dengan Hazard dan Benzema sebagai dua penyerang depan.
Sulit Diganti
Bagaimanapun, lebih masuk akal mengganti barisan penyerang daripada mengutak-atik gelandang. Lini tengah adalah jantung permainan, pemain-pemain di sana begitu penting.
Misalnya ada Luka Modric yang permanen di lini tengah. Lalu ada Casemiro, Kroos, dan Valverde yang sulit digantikan begitu saja. Zidane mungkin tidak terlalu terkejut melihat kegemilangan empat gelandangnya.
Yang jelas, Zidane punya privilese untuk merotasi skuad. Keputusan Zidane dapat dilihat dari susunan pemain Madrid pada beberapa pertandingan ke depan, khususnya sampai akhir tahun ini.
Dilema terbesar Zidane ada di lini tengah. Dewasa ini, gelandang-gelandang Madrid mulai menemukan pijakan mereka di La Liga. Baik Casemiro, Luka Modric, Toni Kroos, dan Fede Valverde sama-sama mumpuni.
Masalahnya, hanya ada tiga slot dalam formasi 4-3-3 khas Zidane. Artinya, bisa jadi Zidane terpaksa mengubah formasi itu demi menurunkan empat gelandang sekaligus.
Utak-Atik Zidane
Melihat hasil-hasil pertandingan Madrid sejauh ini, rasanya Zidane belum tertarik mengubah apa pun. Madrid mulai merangkai kemenangan beruntun, skuad kian percaya diri.
Kendati demikian, Zidane bisa jadi bereksperimen apabila Madrid terus melangkah sebaik ini. Eden Hazard mulai terbebas dan mendekati puncak performanya, Karim Benzema tetap menjadi andalan di lini serang. Mereka berdua tidak tergantikan.
Biar begitu, penyerang sayap kanan Madrid yang harus waspada. Jika lini tengah Madrid semakin moncer, bisa jadi Zidane menurunkan empat gelandang dengan mengorbankan pos penyerang sayap kanan.
Madrid mungkin menerapkan formasi 4-4-2, dengan Hazard dan Benzema sebagai dua penyerang depan.
Sulit Diganti
Bagaimanapun, lebih masuk akal mengganti barisan penyerang daripada mengutak-atik gelandang. Lini tengah adalah jantung permainan, pemain-pemain di sana begitu penting.
Misalnya ada Luka Modric yang permanen di lini tengah. Lalu ada Casemiro, Kroos, dan Valverde yang sulit digantikan begitu saja. Zidane mungkin tidak terlalu terkejut melihat kegemilangan empat gelandangnya.
Yang jelas, Zidane punya privilese untuk merotasi skuad. Keputusan Zidane dapat dilihat dari susunan pemain Madrid pada beberapa pertandingan ke depan, khususnya sampai akhir tahun ini.