INIDEWA365 - Pep Guardiola mengaku beruntung karena berhasil menjuarai Liga Champions
bersama Barcelona beberapa tahun silam. Dia tidak membantah penilaian
tersebut, dia beruntung bisa menjuarai Liga Champions dengan pemain
seperti Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Xavi.
Guardiola memang
disebut-sebut sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia. Dia sudah
meraih banyak gelar di Spanyol, Jerman, dan kini di Inggris. Meski
demikian, tidak sedikit yang menilai Guardiola hanyalah pelatih yang
beruntung.
Hal ini merupakan buntut dari fakta bahwa Guardiola
hanya berhasil menjuarai Liga Champions bersama Barcelona. Di Bayern
Munchen dan Manchester City, dia gagal mengulangi hal yang sama.
Artinya,
Guardiola disebut hanyalah pelatih beruntung yang memiliki Messi,
Iniesta, dan Xavi. Lalu bagaimana jawaban Guardiola terhadap penilaian
tersebut? Baca komentar selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Memang Beruntung
Guardiola
menjawab kritik dengan cara unik. Dia tidak membantah, dia tidak
membela diri, dia justru sepakat dengan kritik tersebut. Ya, Guardiola
mengaku beruntung di Barcelona.
"Saya akan setuju dengan mereka.
Ketika saya masih di Barcelona, saya sudah pernah mengatakan bahwa saya
punya pemain luar biasa. Saya juga mendapatkan pemain yang sama di
Munchen dan di Manchester, tapi di Barca saya adalah pria yang
beruntung, dan saya setuju dengan mereka," tegas Guardiola di Manchester
Evening News.
Guardiola meraih dua gelar juara Liga Champions
dengan Barcelona, salah satunya melengkapi enam gelar mayor dalam
semusim. Torehan tersebut luar biasa, Barcelona-nya Guardiola akan
selalu dikenang sebagai salah satu skuat terbaik sepanjang sejarah.
Liga Champions Spesial
Menurut
Guardiola, menjuarai Liga Champions jelas tidak mudah. Kompetisi itu
spesial, Liga Champions berbeda jauh dengan liga domestik. Tim-tim kuat
pun terkadang tidak bisa berbicara banyak di Liga Champions.
Kini, bersama Man City, dia sudah menjalani musim ketiganya. Sebab itu, dia boleh sedikit optimistis di Liga Champions.
"Musim
pertama kami adalah kegagalan besar. Saya percaya tim ini tampil lebih
baik setelah tiga musim bersama daripada musim pertama lalu - kami sudah
bekerja sama cukup lama dan kami mengenal satu sama lain lebih baik
lagi."
"Namun, kompetisi ini [UCL] berbeda. Tim dalam kondisi
bagus, anda harus bisa melewati momen-momen sulit, melewatinya, dan
membuat perbedaan di momen yang tepat," tutup Pep.