Breaking News
Loading...
Thursday, May 23, 2019

Info Post


INIDEWA365 - Pemain Juventus, Stephy Mavididim, bisa merasakan perubahan yang mencolok dari dirinya dalam kurun waktu satu tahun ini. Setelah dibuang oleh Arsenal pada musim panas lalu, ia bergabung dengan Juventus dan turut merayakan pesta Scudetto.

Kedatangan Mavididi di Juventus juga disertai dengan sebuah catatan penting. Pemain berumur 20 tahun tersebut menjadi pemain Inggris pertama yang berseragam Bianconeri sejak David Platt, yang berlabuh di Turin pada tahun 1992 silam.Musim kemarin, ia menghabiskan waktunya bersama peserta League One, Charlton, dengan status pinjaman dari Arsenal. Dan pada musim panas lalu, manajemen The Gunners memastikan bahwa ia tak memiliki ruang tampil bersama skuat asuhan Unai Emery tersebut.

Tidak Pikir Dua Kali

Berbicara kepada BBC Sport, Mavididi mengenang bagaimana Juventus tiba di hadapannya dengan sebuah penawaran. Tepat setelah dirinya dihantam kenyataan bahwa Arsenal tidak menginginkan jasanya.

"Juventus menghubungi dan saya kembali bangkit - rasanya luar biasa. Saya berbicara dengan pemandu bakat yang telah menyaksikan saya cukup lama, dan bercerita soal laga tiga tahun lalu - saya bahkan tak bisa mengingatnya, tapi dia senang dengan apa yang ia lihat," tutur Mavididi.

Mendapat tawaran dari klub raksasa Serie A itu, Mavididi tak perlu berpikir dua kali untuk menerimanya. Ia merasa beruntung bisa mendapatkan kesempatan untuk berlatih dengan sejumlah pemain hebat nan berpengalaman.

"Saat Juventus menghubungi, bagaimana bisa saya menolak? Saya tidak berpikir dua kali. Saya pikir saya bisa berkembang dengan berlatih bersama pemain-pemain ini dan belajar sebanyak mungkin. Ini adalah kesempatan besar dan saya senang telah mengambilnya," lanjutnya.

"Saya ingat sesi latihan pertama, rasanya masih seperti kemarin. Pertama kalinya saya melihat [Cristiano] Ronaldo," imbuhnya.

Hadapi Chiellini dan Bonucci

Mavididi lalu bercerita soal pengalamannya menjalani latihan bersama skuat utama Juventus. Sebagai seorang penyerang, ia seringkali harus berhadapan dengan bek handal seperti Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci.

"Anda hanya punya waktu sepersekian detik untuk melakukan sesuatu, jika tidak Chiellini dan Bonucci akan datang menghantam. Anda tak punya waktu. Saya harus belajar untuk berpikir cepat dan melakukan segalanya dengan lebih cepat," tambahnya.

Merantau ke Italia, Mavididi terbilang mampu beradaptasi dengan lingkungannya dalam waktu singkat. Hanya dalam kurun waktu satu tahun, ia sudah berteman baik dengan sejumlah pemain seperti Moise Kean, Blaise Matuidi, dan juga Wojciech Szczesny.

"Moise Kean adalah teman baik saya, dan saya dekat dengan [Emre] Can serta Wojciech Szczesny. Klub ini membuat anda merasa sangat terlibat - pujian untuk semuanya yang berada di ruang ganti," lanjutnya lagi.