Breaking News
Loading...
Thursday, January 24, 2019

Info Post


INIDEWA365 - Bek Juventus, Leonardo Bonucci, mengungkapkan bahwa dirinya tidak menjadi diri sendiri saat membela Milan pada musim 2017-2018 lalu. Tetapi, walaupun demikian, ia mengaku tidak menyesal pindah ke klub rival tersebut.

Bonucci membuat kejutan dengan kepindahannya ke AC Milan pada bursa transfer musim panas 2017 lalu. Kepergiannya pun tak diduga oleh banyak orang, sebab pemain berumur 31 tahun itu selalu jadi bagian penting Juventus.

Dengan harga 42 juta euro, pendukung Milan berharap Bonucci bisa menjadi solusi lini pertahanan yang amburadul. Nyatanya, adanya dia pun tidak memberikan bantuan apapun bagi Rossoneri yang pada akhir musim finis di peringkat enam.

Bukan Diri yang Sebenarnya

Performa Bonucci bersama Milan jauh berbeda. Bahkan namanya masuk dalam daftar starting XI terburuk versi Marca. Padahal pada musim terakhirnya di Bianconeri, ia sempat mendapat tempat dalam Squad of the Season pada ajang Liga Champions.

Penampilannya kembali menanjak saat pulang ke Juventus. Jose Mourinho sampai memberinya pujian tinggi, bersama dengan Chiellini. Bonucci mengakui bahwa ia tidak menjadi dirinya yang sebenarnya saat masih bersama Milan dulu.

"Saya sudah dewasa, dan lebih rasional saat membuat keputusan. Hidup memberi anda pengalaman yang akan membuat anda tumbuh: Saya telah melewatinya dengan cara yang kuat, baik di dalam maupun luar lapangan," ujar Bonucci kepada Sky Sport Italia.

"Hari ini saya bisa bilang bahwa saya adalah orang yang lebih baik, atau setidaknya berbeda dari yang dulu. Bonucci yang di Milan bukanlah Bonucci yang sebenarnya," lanjutnya.

Tidak Menyesal

Walau bermain buruk di Milan, namun Bonucci tidak menyesali keputusannya pindah ke klub asuhan Gennaro Gattuso tersebut. Malahan, bergabung dengan Rossoneri membuatnya semakin yakin untuk pulang ke Juventus di awal musim ini.

"Terlepas dari apa yang terjadi, itu akan menjadi kenangan yang luar biasa untuk saya, sebuah permulaan yang membuat saya dewasa, di atas level manusia," tambahnya.

"Itu adalah alasan saya harus pulang ke rumah [kembali ke Juventus]," tandasnya.

Begitu kembali ke Juventus, satu posisi di sektor pertahanan langsung ia rebut dengan mudah. Bahkan Medhi Benatia, yang pada musim sebelumnya jadi bek reguler, sampai resah karena tidak mendapat kesempatan bermain yang banyak seperti sebelumnya.