Breaking News
Loading...
Saturday, January 26, 2019

Info Post

INIDEWA365 - Asisten pelatih Chelsea, Gianfranco Zola menilai Eden Hazard memang bukanlah pemain yang mampu bekerja keras. Menurut Zola, pemain seperti Hazard adalah jenis pemain yang mampu memainkan sepak bola apik secara alamiah, Hazard memang dilahirkan untuk sepak bola.

Musim 2018/19 ini memang berjalan naik-turun untuk Hazard. Dia sempa memulai musim dengan sangat baik dan langsung mencetak gol-gol penting Chelsea, tapi dewasa ini Hazard cukup kesulitan ketika diminta bermain sebagai false nine.

Performa Hazard memang tampak sama baiknya. Dia bisa memberikan permainan yang hebat baik ketika diturunkan di sisi sayap maupun sebagai false nine. Namun, Zola menyadari bahwa formasi yang berubah-ubah itu membuat Hazard mudah lelah.

Zola juga menegaskan staf kepelatihan Chelsea sudah paham betul dengan apa saja yang dibutuhkan Hazard. Baca komentar selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!

Sangat Mirip

Sebagai mantan pemain, Zola begitu memahami situasi Hazard. Dia sendiri mengaku pernah mengalami situasi yang dihadapi Hazard saat ini. Namun, dia juga menyadari bahwa Hazard memiliki kemampuan individu yang hebat.

"Saya dahulu sangat mirip Eden [Hazard]. Saya adalah pemain yang sangat positif, saya senang mengitari lapangan, menemukan ruang di lapangan di mana saya bisa mendapatkan bola, berputar, dan membuat lawan kesulitan," ungkap Zola di fourfourtwo.

"Saya sangat, sangat mirip, dan saya memahami itu [rasa frustrasi Hazard]. Saya percaya kami berusaha membebaskan dia melakukan itu tetapi juga jadi tim yang terorganisasi dengan baik secara defensif dan secara ofensif."

Bukan Pekerja Keras

Oleh sebab itu, staf pelatih Chelsea selalu meminta Hazard untuk bekerja keras bukan hanya saat menyerang, tapi juga ketika bertahan. Zola menyadari Hazard memang bukanlah pekerja keras, tapi Hazard dan pelatih sudah sama-sama memahami itu.

"Karena itulah terkadang kami meminta Eden untuk bekerja keras. Saya tahu itu bukan kualitas terbaiknya. Kami memahami bahwa terkadang dia harus berada dalam kondisi segar ketika dia mendapatkan bola."

"Tak perlu diragukan lagi kami sudah saling memahami. Kami ingin menemukan landasan yang sama di mana dia bisa memberikan kemampuan terbaiknya dan tim bisa diuntungkan karena hal itu," pungkasnya.