INIDEWA365 - Asisten
pelatih Chelsea, Gianfranco Zola menilai Eden Hazard memang bukanlah
pemain yang mampu bekerja keras. Menurut Zola, pemain seperti Hazard
adalah jenis pemain yang mampu memainkan sepak bola apik secara alamiah,
Hazard memang dilahirkan untuk sepak bola.
Musim 2018/19 ini
memang berjalan naik-turun untuk Hazard. Dia sempa memulai musim dengan
sangat baik dan langsung mencetak gol-gol penting Chelsea, tapi dewasa
ini Hazard cukup kesulitan ketika diminta bermain sebagai false nine.
Performa
Hazard memang tampak sama baiknya. Dia bisa memberikan permainan yang
hebat baik ketika diturunkan di sisi sayap maupun sebagai false nine.
Namun, Zola menyadari bahwa formasi yang berubah-ubah itu membuat Hazard
mudah lelah.
Zola juga menegaskan staf kepelatihan Chelsea sudah
paham betul dengan apa saja yang dibutuhkan Hazard. Baca komentar
selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Sebagai
mantan pemain, Zola begitu memahami situasi Hazard. Dia sendiri mengaku
pernah mengalami situasi yang dihadapi Hazard saat ini. Namun, dia juga
menyadari bahwa Hazard memiliki kemampuan individu yang hebat.
"Saya
dahulu sangat mirip Eden [Hazard]. Saya adalah pemain yang sangat
positif, saya senang mengitari lapangan, menemukan ruang di lapangan di
mana saya bisa mendapatkan bola, berputar, dan membuat lawan kesulitan,"
ungkap Zola di fourfourtwo.
"Saya sangat, sangat mirip, dan saya
memahami itu [rasa frustrasi Hazard]. Saya percaya kami berusaha
membebaskan dia melakukan itu tetapi juga jadi tim yang terorganisasi
dengan baik secara defensif dan secara ofensif."
Bukan Pekerja Keras
Oleh
sebab itu, staf pelatih Chelsea selalu meminta Hazard untuk bekerja
keras bukan hanya saat menyerang, tapi juga ketika bertahan. Zola
menyadari Hazard memang bukanlah pekerja keras, tapi Hazard dan pelatih
sudah sama-sama memahami itu.
"Karena itulah terkadang kami
meminta Eden untuk bekerja keras. Saya tahu itu bukan kualitas
terbaiknya. Kami memahami bahwa terkadang dia harus berada dalam kondisi
segar ketika dia mendapatkan bola."
"Tak perlu diragukan lagi
kami sudah saling memahami. Kami ingin menemukan landasan yang sama di
mana dia bisa memberikan kemampuan terbaiknya dan tim bisa diuntungkan
karena hal itu," pungkasnya.