INIDEWA365 - Eden Hazard kembali jadi topik hangat dewasa ini. Hazard disebut belum
benar-benar mencapai potensi terbaiknya dan dinilai kurang bekerja
keras. Kritik ini disampaikan langsung oleh pelatihnya di Chelsea,
Maurizio Sarri.
Hazard memang selalu jadi pemain penting bagi
Chelsea. Dia selalu bisa diandalkan untuk menentukan kemenangan tim.
Terkadang, kemenangan Chelsea ditentukan oleh performa Hazard.
Meski
demikian, tampaknya kerja keras Hazard belum benar-benar bisa memuaskan
Sarri. Asisten pelatih Chelsea, Gianfranco Zola tak bisa membantah
anggapan tersebut, tapi dia juga tak bisa membenarkannya.
Zola mengakui Chelsea memang terlalu menuntut.
Menurut
Zola, gaya bermain Chelsea memang menuntut pemain untuk terus bergerak,
baik saat menyerang maupun bertahan. Masalahnya, Hazard bukanlah pemain
yang benar-benar mampu menekan lawan, inilah yang jadi masalah bagi
Chelsea.
"Tidak hanya ketika dia [Hazard] mencetak gol, tapi
dalam pertandingan kami menjalani momen di mana kami butuh semua pemain
untuk bertahan dan semua pemain untuk menekan lawan," buka Zola pada
fourfourtwo.
"Itulah yang sebenarnya coba kami lakukan. Eden
[Hazard], saya pikir saya harus jujur bahwa dia sudah melakukan itu. Dia
sudah mencoba melakukannya. Kami sangat menuntut karena kami ingin
melakukannya sepanjang waktu."
Zola
sendiri tak mau mengkritik Hazard. Alih-alih, dia yakin staf pelatih
Chelsea akan menemukan kompromi yang tepat untuk pemain seperti Hazard.
Yakni membebaskan Hazard sekaligus menguntungkan tim.
"Saya yakin
kami akan menemukan kompromi. Saya tidak berada dalam posisi yang tepat
untuk mengkritik pemain seperti Eden. Kami yakin, Maurizio [Sarri]
mengatakan bahwa potensi Hazard masih lebih hebat dari performanya."
"Jadi
dia tidak mengkritik apa yang dilakukan Hazard, tapi dia percaya Hazard
mampu tampil lebih baik untuk dirinya sendiri dan untuk tim. Itulah
yang dia katakan," lanjutnya.
"Itulah situasi yang dia ingin
Hazard pahami. Sekali lagi, ketika kami melihat performanya, kami
menantikan untuk melihat yang lebih baik."