Breaking News
Loading...
Monday, August 26, 2019

Info Post


INIDEWA365 - David Luiz tampil buruk saat Arsenal menghadapi Liverpool dalam laga pekan ketiga Premier League, Sabtu (24/8/2019). Dari media sosial miliknya, bek asal Brasil itu mengucapkan permintaan maaf serta terima kasih kepada fans the Gunners.

David Luiz melakukan dua kesalahan fatal yang berujung pada gol di laga yang berlangsung di Anfield tersebut. Pertama, pria asal Brasil itu menjadi dalang dibalik gol Mohamed Salah yang dihasilkan melalui titik putih.

Berikutnya, ia kembali bertanggung jawab dalam gol ketiga Liverpool yang tercipta pada menit ke-58. Ia gagal mengawal pergerakan dari Salah sehingga pemain asal Mesir itu berhasil mencetak gol keduanya pada pertandingan tersebut.

Alhasil, Arsenal menelan kekalahan dengan skor 1-3. Membuat skuat asuhan Unai Emery tersebut harus turun satu peringkat ke posisi tiga klasemen sementara Premier League musim 2019/20.

Permintaan Maaf
Pemain berumur 30 tahun itu tahu bahwa dirinya menjadi dalang dari hasil buruk yang diterima Arsenal. Oleh karenanya, ia mengucapkan permintaan maaf kepada fans dan berterima kasih karena masih diberi dukungan hingga saat ini.

"Hidup itu berat, dan sepak bola pun terkadang terasa berat!!! Tapi saya tahu satu hal, saya takkan pernah menyerah!! Hidup saya selalu seperti itu... saya datang ke sini dengan tujuan, dan akan berjuang hingga akhir untuk itu," tulis David Luiz dalam sebuah unggahan di Instagram.

"Terima kasih untuk para penggemar, untuk semua dukungannya!!! Saya takkan bersembunyi, menang ataupun kalah!!" lanjut mantan penggawa Chelsea tersebut.

Pembelaan David Luiz
Usai pertandingan kontra Liverpool, David Luiz sempat mencoba membela dirinya sendiri dengan mengatakan ketidaksepakatannya terhadap keputusan wasit dan VAR. Namun ia pun tak bisa membuat komplain atas hal itu.

"Sekarang dengan VAR, anda tak bisa melihat kekuatan [menarik seragam] jadi akan terasa sulit bagi wasit, dia melihat seragamnya seperti itu. Sulit bagi mereka, jadi saya tak bisa komplain terhadap wasit," ujarnya kepada Sky Sports usai pertandingan.

"Jika anda bermain dengan seragam yang sangat besar sekarang itu bisa menjadi penalti di setiap waktunya. Ini adalah sebuah interpretasi. Bila anda menarik seseorang dengan tenaga dan anda menghentikan dia untuk mendapatkan bola, itu berbeda, ini hanya refleks," tandasnya.