Breaking News
Loading...
Saturday, April 4, 2020

Info Post

365INIDEWA - Romelu Lukaku mengaku ia jadi penggemar Inter Milan saat kecil karena ia sangat kagum dengan penampilan legenda mereka, Ronaldo.

Ronaldo gabung dengan Inter pada tahun 1997 silam. Ia saat itu dibajak dari raksasa La Liga, Barcelona.

Legenda sepak bola Brasil ini langsung bisa beradaptasi dengan mulus dengan sepak bola Italia di musim perdananya. Ia menuntaskan musim dengan mengemas 25 gol di pentas Serie A.

Ronaldo juga langsung dijadikan Pemain Terbaik Serie A musim tersebut. Ia tampil makin oke bersama Inter dan di klub tersebut ia sempat meraih penghargaan FIFA World Player of the Year dan Ballon d'Or.

Ia gabung Inter hingga tahun 2002 dan pindah ke Real Madrid. Selama bersama Nerrazurri, ia hanya bisa membantu klub itu meraih trofi UEFA Cup 1997-98.

Ngefans Inter Berkat Ronaldo

Romelu Lukaku gabung dengan Inter Milan pada awal musim 2019-20 ini. Ia mengaku sangat girang bisa memakai jersey Nerrazurri.

Pasalnya ia dulu sangat ngefans dengan Inter. Lukaku mengaku ia mendukung Inter karena ia juga sangat mengidolakan Ronaldo. Selain itu ia juga mengaku sangat mengidolakan penyerang Brasil lainnya yang juga pernah jadi bintang Nerrazurri, Adriano.

"Itu tim saya di Italia ketika saya masih kecil [karena] R9, Adriano," ungkapnya pada Thierry Henry dalam sesi live Instagram, seperti dilansir Goal International.

"Jadi bagi saya itu seperti mimpi [untuk bergabung dengan Inter]. R9 bermain di sana ketika saya berusia enam atau tujuh tahun. 1998 adalah kenangan pertama saya tentang sepakbola. Final Piala UEFA yang mereka mainkan, Piala Dunia, dan kemudian R9 cedera, ia absen dua tahun kemudian ia kembali tahun 2002 tetapi kemudian ia pergi ke Madrid," tuturnya.

"Dan kemudian Anda (Henry), Drogba, Adriano. Apa yang dilakukan Ronaldo pada waktu itu saya pikir ... [luar biasa] bung," seru Lukaku.

Rindukan Lapangan Hijau

Kompetisi Serie A sekarang tengah dihentikan untuk sementara waktu karena pandemi corona. Lukaku kini tengah berdiam diri di rumahnya sebagai upaya untuk mencegah penularan virus tersebut.

Ia mengaku dirinya dan keluargnya dalam kondisi baik-baik saja. Semuanya sehat. Akan tetapi pemain berusia 26 tahun ini tak bisa memungkiri bahwa ia mulai rindu untuk bermain sepak bola lagi.

"Kami baik-baik saja. Bekerja keras. Saya berlarian mengejar putra saya," ungkapnya.

"Itu hanya sulit, saya merindukan daya saing, sesi latihan, bermain di depan para penggemar, itu hal yang paling sulit. Menjadi kompetitif dengan tim lain," keluhnya.