Breaking News
Loading...
Tuesday, September 17, 2019

Info Post

INIDEWA365 Arsenal kembali menunjukkan ketidakstabilan mereka ketika ditahan imbang Watford dengan skor 2-2 pada pekan kelima Premier League 2019/20, Minggu (15/9/2019) lalu. Hasil imbang itu seharusnya bisa dihindari.

Betapa tidak, Arsenal sempat unggul 2-0 di babak pertama dan tampak bakal menutup laga dengan nyaman. Namun, lagi-lagi dua blunder defensif membuat kemenangan itu sirna di depan mata.

Sokratis Papastathopoulos dan David Luiz dinilai sebagai dua pemain yang patut disalahkan karena dua blunder mereka. Biar begitu, Unai Emery juga dianggap keliru karena membuat beberapa kesalahan.

Unai Emery Salah

Menurut analis Sky Sports, Paul Merson, hanya Unai Emery yang patut disalahkan atas kegagalan Arsenal. Taktik Emery dianggap keliru. Blunder Arsenal umumnya terjadi karena bek-bek mereka mencoba memainkan bola-bola pendek.

"Saya harus menyalahkan sang pelatih [Emery]. Orang-orang berkata ada banyak pemain berpengalaman di lapangan, tetapi mereka punya pelatih dan para pemain dibayar untuk mendengarkan dia," buka Merson.

"Anda tidak bisa mendengarkan instruksi pelatih lalu tidak menerapkannya dalam pertandingan. Itu akan jadi pemberontakan, jadi para pemain mendengarkan Emery dan instruksi Emery-lah yang tidak cukup baik."

Keputusan Salah

Juga, Merson menilai keputusan pergantian pemain Emery tidak ada yang tepat. Skuad Arsenal terus mencoba memainkan bola-bola pendek, tapi akurasi umpan mereka buruk dan justru sering kehilangan bola.

"Pergantian pemainnya tidak tepat. Mereka perlu menguasai bola pada laga itu tetapi mereka terus kehilangannya dengan mudah. Satu-satunya pemain yang tidak kehilangan bola sepanjang laga adalah Mesut Ozil," lanjut Merson.

"Anda tahu bahwa Arsenal butuh mencetak gol tetapi Emery justru memainkan pemain muda saat timnya dalam kondisi tertekan pada pertandingan."

Umpan Pendek

Lalu, yang paling fatal adalah instruksi Emery yang meminta barisan bek Arsenal lebih berani memainkan bola di dalam kotak penalti. Jelas permainan ini sangat berisiko.

"Sejak ada aturan baru tentang pembolehan umpan di dalam kotak gol [area di depan gawang], mengapa Arsenal mulai berani memainkan itu? Tidak ada yang melakukannya tahun lalu dan sekarang mereka terus melakukan itu," tutupnya.