Breaking News
Loading...
Saturday, September 28, 2019

Info Post

INIDEWA365 Juan Mata memiliki kisah memilukan selama berseragam Manchester United. Terlebih saat the Red Devils sedang menjalani masa-masa keterpurukan seperti yang terjadi belakangan ini.

Sejak awal musim lalu, Manchester United terus menunjukkan performa yang mengecewakan fansnya. Pergantian sosok di kursi kepelatihan pun telah dilakukan, namun permasalahannya masih tetap sama.

Pelatih saat ini, Ole Gunnar Solskjaer, sedang berada dalam posisi yang tersudut. Di tangannya, Manchester United hanya mampu meraih dua kemenangan dari enam laga yang telah terlewati. Kini klub berjuluk the Red Devils itu terdampar di peringkat delapan Premier League.

Bahkan, Manchester United harus bersusah payah untuk mendapatkan kemenangan saat bertemu Rochdale di Carabao Cup beberapa hari yang lalu. Oleh klub divisi League One tersebut, MU dipaksa bermain hingga babak adu penalti.

Keresahan Juan Mata

Performa yang mengecewakan dari Manchester United membuat fans berang, dan tidak jarang mereka melampiaskan kekesalannya melalui media sosial. Seringkali para pemain menjadi korbannya.

Kritikan yang datang bertubi-tubi membuat Mata resah. Menurutnya, ini adalah musim terburuk yang pernah dialaminya selama berseragam Manchester United.

"Sebagai pemain, kami semua harus bertanggung jawab. Kami adalah United. Ada banyak orang di luar sana yang menanti United bermain buruk dan menikmatinya saat kami tidak sedang melempem," tutur Mata kepada The Times.

"Pada satu akhir pekan anda adalah seorang idola, anda mencetak gol kemenangan, dan tiga hari setelahnya anda melewatkan peluang besar dan anda berubah menjadi seorang penjahat," lanjutnya.

Memengaruhi Banyak Hal

Fans MU, terutama yang berada di media sosial, sedang kejam terhadap performa Mata dkk. Dua pemain, yakni Marcus Rashford dan Paul Pogba, sempat merasakan perlakuan yang kurang menyenangkan dari mereka lantaran gagal mencetak gol melalui titik putih.

"Dampak dari setiap aksi di sebuah pertandingan sukar untuk dipercaya. Itu bisa dijadikan sebuah video yang disaksikan oleh jutaan orang secara instan melalui Twitter atau Instagram, gagal penalti, berbuat kesalahan, dan itu dilihat sebagai 'tragedi' di banyak telepon pintar dan isi kepala orang," tambahnya.

Masalah tersebut ternyata menjalar sampai keluarga Mata. Pemain asal Spanyol itu mengaku kerap frustrasi karena tekanan yang dialaminya, sehingga tidak jarang ia melampiaskan kepada sanak familinya.

"Orang-orang berkata, 'anda tak boleh komplain, anda bermain sepak bola, tekanan ada untuk semua orang yang sedang bertahan hidup'. Tentu saja, saya paham itu. Namun hasilnya mengatur kehidupan saya, perasaan saya, pekan saya, hubungan saya," sambungnya.

"Ini adalah momen yang menyulitkan untuk pasangan saya. Saya meminta maaf kepadanya. Dan juga untuk keluarga. Saya tidak berbicara karena sedang merasa marah," tandasnya.