Breaking News
Loading...
Friday, September 27, 2019

Info Post


IniDewa365 - Barcelona mungkin tidak terlalu gembira usai dikenai denda ringan terkait kasus pelanggaran pada negosiasi transfer Antoine Griezmann beberapa waktu lalu. Denda yang terlalu ringan ini justru bisa mempermalukan Barcelona.

Kasus ini terjadi beberapa bulan lalu. Barcelona ternyata sudah bernegosiasi dengan Griezmann saat Atletico sedang menghadapi pertandingan penting, yakni duel di Liga Champions dan duel papan atas melawan Barcelona di La Liga.

Jelas, kedua pihak ini telah mempermalukan Atletico. Terlebih karena Barca sengaja menunggu sampai 1 Juli 2019 untuk membayar klausul rilis Griezmann sebesar 120 juta euro. Seharusnya, jika benar bernegosiasi sebelumnya, Barca perlu membayar 200 juta euro.

Atletico tidak terima, merasa dibohongi, dan akhirnya mengajukan tuntutan resmi ke pihak RFEF. Anehnya, keputusan RFEF justru terbilang konyol.

Cuma Rp4,6 Juta

Kamis (26/09/2019) kemarin, RFEF sudah menjatuhkan keputusan terhadap kasus tersebut. Barca dianggap bersalah karena melanggar peraturan dan harus dijatuhi denda.

Uniknya, denda tersebut sangat kecil untuk klub sebesar Barcelona. Blaugrana hanya dikenai denda 300 juta euro alias 4,6 juta rupiah. Jumlah itu jelas tidak sepadan dengan tingkat pelanggaran Barca.

Sebelumnya, sempat beredar rumor bahwa Barca bakal dikenai sansksi pertandingan tanpa penonton dan denda puluhan juta euro. Kini, RFEF justru mengambil keputusan sebaliknya.

Justru Bikin Malu

Bagi orang awam, denda itu mungkin dianggap menguntungkan Barcelona, tapi tidak bagi analis Marca, Antonio Amaro. Menurutnya, jumlah denda yang terlalu kecil itu justru menghancurkan harga diri Barca. Nama besar Barca sedang dipermalukan.

"[Barcelona] hanya didenda 300 euro sebagai hukuman telah bernegosiasi dengan pemain sebelum laga fase gugur [Liga Champions] yang krusial. Ya, hanya 300 euro, hukuman untuk mendiskusikan kontrak senilai lebih dari 23 juta euro per tahun," tutur Amaro.

"Josep Maria Bartomeu, yang mencemaskan kondisi keuangan Barcelona, jelas tidak perlu menyesuaikan bujet klub hanya karena denda ini. Dia tidak perlu membatalkan makan malam mewah untuk menanggulangi denda."

Denda Konyol

Selain Barca, Amaro menilai pihak RFEF juga harus memperbaiki peraturan tersebut. Jika 'menculik' pemain hanya dikenai sanksi 300 juta euro, jelas akan banyak klub lain yang meniru pelanggaran Barcelona.

"Ini sangat konyol dan mereka jelas harus melakukan sesuatu untuk menghindari rasa malu karena denda ini. [RFEF] harus mengubah peraturan karena jumlah denda ini sangat sedikit seperti urat malu banyak orang," lanjut Amaro.

"Jika melanggar salah satu peraturan dasar hanya dihukum denda ringan maka bakal banyak tim-tim lain yang melakukan hal yang sama."

"Semua yang melakukan pelanggaran harus dihukum, tapi tidak 300 euro. Mari mengubah peraturan itu atau ubah sanksinya," tutupnya

Tetap Banding

Anehnya, meski denda tersebut sangat ringan, Barcelona tetap mengajukan banding. Mereka tidak senang dengan keputusan yang diambil federasi sepak bola Spanyol.

Barcelona meyakini bahwa mereka sama sekali tak melakukan kesalahan dalam kasus ini.