Breaking News
Loading...
Sunday, February 9, 2020

Info Post

365INIDEWA - Pemimpin klasemen Juventus meraih hasil negatif saat melawat ke kandang Hellas Verona pada pekan ke-23 Serie A 2019/20, Minggu (9/2/2020). Juventus tumbang 1-2.

Juventus unggul terlebih dahulu melalui gol Cristiano Ronaldo di menit 65. Namun, Verona berbalik menang lewat gol Fabio Borini menit 76 dan penalti Giampaolo Pazzini menit 86.

Penalti itu diberikan VAR memvonis Leonardo Bonucci handball di kotak penalti. Juventus pun menelan kekalahan ketiga mereka di Serie A musim ini.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan tumbangnya Juventus di kandang Verona. Berikut rangkumannya.

Buruknya Performa Tandang

Tiga kekalahan yang sudah dialami Juventus di Serie A musim ini, semuanya mereka dapatkan di luar kandang. Kekalahan-kekalahan itu mereka dapatkan di kandang Lazio (1-3), Napoli (1-2), dan Verona.

"Jelas sekali kami memiliki performa dan hasil berbeda saat kandang dan tandang," kata pelatih Juventus, Maurizio Sarri, seperti dikutip Football Italia.

"Ini laga yang sulit. Kami tahu itu dari awal, kalau Verona akan membuat kami menderita."

Tidak Berusaha Optimal

"Kami sebenarnya bermain cukup baik, mengenai tiang dua kali, sempat memimpin, tapi tak boleh kehilangan poin dengan usaha tidak optimal seperti ini," lanjut Sarri.

"Gol pertama susah dijelaskan. Jika kami ingin Juventus terus menang, kami tak boleh terus melakukan kesalahan yang diakibatkan sikap superfisial (biasa-biasa saja)."

"Verona benar-benar pantas diapresiasi, karena mereka main agresif dari awal hingga akhir."

Lebih ke Mental daripada Fisik
"Yang paling penting adalah pikiran. Jika pikiran tidak 100 persen, maka fisik juga demikian," ujar Sarri.

"Kami harus sadar bahwa kemenangan tak bisa diraih begitu saja. Kami harus berusaha lebih keras, main keras jika memang diperlukan, dan tidak berpuas diri."

"Verona patut dipuji untuk setengah jam pertama, tapi kami pantas disalahkan untuk setengah jam terakhir. Mereka menunjukkan intensitas hebat, sedangkan kami tidak."

Pengaruh Seringnya Juara
Sarri juga mengindikasikan, seringnya Juventus juara, terutama setelah delapan Scudetto dalam delapan musim terakhir, juga berpengaruh. Juventus seperti lupa bahwa saat ini Inter Milan dan Lazio sedang mengancam mereka.

"Tim ini terbiasa menang mudah beberapa tahun terakhir, dan kami harus ingat bahwa kami tak bisa membuang poin dengan percuma lagi," kata Sarri.

"Saya harap ini bisa jadi pelajaran."

Verona Main Sepenuh Hati

Ketika Juventus seolah main setengah hati, Verona sebaliknya. Itulah yang mendorong mereka di atas lapangan.

"Kami butuh bermain dengan sepenuh hati, terutama hari ini," kata pelatih Verona, Ivan Juric. "Karena saya melihat kami tak setajam dan tak seintens biasanya."

"Kami mengawali 35 menit pertama dengan sangat bagus, kemudian menyia-nyiakan terlalu banyak peluang dan melakukan kesalahan-kesalahan."

"Namun, untungnya kami mampu membalikkan situasi."

Mental Baja Pazzini

Kemenangan Verona ini harus diakui salah satunya berkat mental baja Pazzini. Mengambil penalti di menit-menit akhir, yang menentukan menang atau tidaknya mereka, jelas bukan perkara mudah.

Jika Pazzini tidak bermental baja, hasilnya mungkin berbeda.

"Pazzo selalu menjadi penentu," lanjut Juric. "Saya tahu apa bisa dia berikan, meski cuma lima menit."

"Keberadaannya benar-benar membantu tim."

"Dia mengambil penalti dengan baik, benar-benar seorang profesional yang hebat."