Breaking News
Loading...
Wednesday, February 12, 2020

Info Post

365INIDEWA - Manchester United (MU) sudah membeli Bruno Fernandes dari Sporting Lisbon dengan mahal. Yang penting sekarang, sang manajer Ole Gunnar Solskjaer tak boleh memainkan gelandang 25 tahun Portugal tersebut di posisi yang salah.

Fernandes diprediksi bakal diplot sebagai seorang 'nomor 10', attacking playmaker, untuk jangka pendek di MU. Namun, Carlos Carvalhal mengatakan bahwa itu bukanlah posisi terbaiknya.

Menurut mantan bos Sporting itu, yang mengenalnya sebagai seorang youngster di klub, Fernandes bisa menjadi game changer dari posisi sentral di lini tengah. Dia bukanlah seorang 'nomor 10', melainkan 'nomor 8'.

Memahami Kualitas Bruno Fernandes

"Dia bukan seorang nomor 10," kata Carvalhal kepada Sky Sports.

"Dia adalah seorang gelandang, tapi dia telah mengembangkan kemampuan untuk mendobrak lini pertahanan dan mencetak gol."

"Dia menembak, dia merancang assist, mengoper, dan mengeksekusi tendangan bebas. Namun, dia bukan seorang nomor 10, melainkan nomor 8."

Box-to-box dan Tipikal Pemimpin

Lebih lanjut, Carvalhal juga mengatakan bahwa Fernandes tipe pemain box-to-box. Carvalhal pun percaya dengan kemampuan Fernandes untuk menjadi seorang pemimpin di tim.

"Dia pemain box-to-box yang sangat memahami permainan. Dia tak cuma bermain, Dia tahu semua yang terjadi di sekitarnya," ujar Carvalhal.

"Dia bisa mengorganisir tim, dia bisa bicara, dia bisa memberi feedback."

"Dia seperti manajer di atas lapangan. Dia bisa mengorganisir semua yang berada di area serangan. Dia benar-benar pemain yang menarik."

Kualitas Pemain Kunci

Pujian Carvalhal tak berhenti sampai di situ. Menurutnya, Fernandes adalah tipikal pekerja keras dan petarung, yang bisa menjadi pemain kunci di tim.

"Dia sudah menjadi pemain terbaik di Liga Portugal setidaknya selama dua musim. Dia berada di antara pemain-pemain terbaik dunia," ujar Carvalhal.

"Pemain-pemain berteknik seperti ini biasanya memiliki kualitas dalam transisi defensif, yang merupakan masalah di Premier League. Ketika kehilangan bola, mereka tak bereaksi dengan cukup cepat untuk merebutnya kembali, tapi dia sudah berkembang pesat selama dua musim terakhir."

"Ketika timnya kehilangan bola, dia bereaksi dengan cepat untuk merebutnya kembali. Itu penting di Inggris. Dia bukan pemalas, justru sebaliknya. Seorang petarung. Dia punya segalanya untuk menjadi seorang pemain kunci," pungkas Carvalhal.