Breaking News
Loading...
Monday, February 24, 2020

Info Post

365INIDEWA - Chris Smalling mengakui bahwa dia masih harus membuat keputusan besar perihal masa depannya. Pilihannya cukup rumit, pulang ke Manchester United atau mengubah statusnya jadi permanen di AS Roma.

Bek 30 tahun ini sekarang sedang menjalani musim yang cukup impresif bersama AS Roma sejak tiba sebagai pemain pinjaman musim panas lalu. Smalling langsung menembus tim inti dan bermain secara reguler.

Saat ini status Smalling masih pemain MU, yang terikat kontrak sampai 2022 dengan opsi perpanjangan satu tahun. Namun, beberapa waktu lalu Smalling pernah berkata bahwa dia ingin mengubah statusnya jadi permanen di Roma.

Pertama Penuh Tanda Tanya

Smalling tidak langsung nyetel di Roma, dia sendiri mengaku diliputi sedikit rasa takut saat pertama kali tiba di Serie A. Namun, mengingat segalanya berjalan baik, Smalling jadi mempertimbangkan banyak hal.

"Ketika saya pertama kali tiba di sana, situasinya menyenangkan pun menakutkan sebab Anda tidak yakin apa yang harus diharapkan," kata Smalling kepada Sky Sports.

"Negara baru, pengalaman baru. Tapi mengingat saya sudah menyesuaikan diri, dan saya merasa dicintai, khususnya dari fans Roma. Bakal menarik mempertimbangkan keputusan ini."

"Beberapa pemain berkata bahwa jika Anda melaju dengan baik, cinta yang Anda dapatkan dari kota ini luar biasa. Itulah yang benar-benar saya rasakan," imbuhnya.

Pulang ke MU?

Jika tidak ada perubahan, Smalling seharusnya kembali ke MU akhir musim ini. Dia juga masih harus berbicara dengan Ole Gunnar Solskjaer tentang status dan kesempatannya bermain di sana.

"Ketika saya berbicara dengan mereka, kasusnya adalah: 'Mari menjalani musim bagus, semoga semua berjalan sesuai rencana, tim [MU] sukses dan saya sukses' pada akhir musim baru kami akan duduk bersama," sambung Smalling.

"Itulah rencananya di awal musim dan jelas kami belum selesai. Jadi, mendekati akhir musim nanti, kita lihat saja bagaimana rencananya."

"Saya sudah bicara dengan dia [Solskjaer]. Selama bertahun-tahun saya nyaris memainkan setiap pertandingan, jadi ketika tiba-tiba mengurangi separuh kesempatan itu, lalu ada kesempatan lain seperti Roma yang lebih baik," tutupnya.