Breaking News
Loading...
Tuesday, August 4, 2020

Info Post

INIDEWA365 - Pentas sepakbola paling bergengsi di Eropa, Liga Champions, kerap menghadirkan kejutan. Dalam beberapa kesempatan, kejutan tersebut berbentuk pemenang yang tidak diduga-duga sebelumnya.

Klub raksasa seperti Real Madrid, Barcelona, hingga Bayern Munchen telah bolak-balik disebut sebagai kandidat utama juara setiap musimnya. Namun terkadang, klub besar pun harus dihadapkan dengan ketidakberuntungan.

Contohnya Real Madrid. Pada tahun 2019, mereka menjadi salah satu unggulan juara. Sayang perjalanan klub berjuluk Los Merengues tersebut kandas di babak 16 besar lantaran tumbang di tangan klub kuda hitam, Ajax Amsterdam.

Saat raksasa bertumbangan, maka itulah kesempatan bagi tim kuda hitam untuk menjadi pemenang. Berikut ini adalah lima tim yang tidak diduga mampu keluar sebagai pemenang pada ajang Liga Champions. Informasi lengkap dari Sportskeeda bisa Bolaneters simak dengan melakukan scroll ke bawah.

5. Borussia Dortmund (1996/97)

Dortmund digawangi oleh sejumlah nama-nama besar dalam pentas sepak bola di musim 1996/97. Kendati demikian, klub asal Jerman tersebut tidak pernah disebut sebagai salah satu kandidat terkuat juara.

Namun di luar dugaan, mereka berhasil melaju hingga ke babak final. Dalam perjalanannya, Die Borussien berhasil menyingkirkan Manchester United dengan skor 2-0 pada babak semi-final.

Dortmund dipertemukan dengan sang juara bertahan, Juventus, di partai puncak. Dan di luar dugaan, mereka sanggup meraih kemenangan dalam pertandingan yang digelar di Olympiastadion, Munich, itu dengan skor 3-1.

Hasil akhir ini jauh dari prediksi kebanyakan orang. Apalagi Juventus diperkuat oleh sejumlah nama besar seperti Didier Deschamps, Zinedine Zidane, Alessandro Del Piero hingga Christian Vieri. Namun Dortmund sanggup melampaui ekspektasi publik.

4. Liverpool 2004/05

Tidak ada yang bisa menyangkal kalau Liverpool merupakan salah satu unggulan utama juara Liga Champions. Namun di musim 2004/05, publik tak menyangka kalau skuat asuhan Rafael Benitez itu mampu keluar sebagai pemenang.

Wajar jika demikian, sebab Liverpool harus bersusah payah untuk mendapatkan tiket ke Liga Champions musim tersebut. Mereka hanya mampu finis di posisi empat klasemen akhir Premier League dan tertinggal 15 poin dari peringkat ketiga, Manchester United.

Kendati demikian, Liverpool berhasil mencapai babak final dengan menyingkirkan sejumlah klub besar seperti Bayern Munchen, Juventus, dan Chelsea. Tetapi keraguan publik masih bertahan sampai akhir babak pertama babak final.

Saat wasit mengakhiri babak pertama, Liverpool sedang tertinggal 0-3 atas lawannya, AC Milan. Dengan keajaiban, mereka berhasil menyamakan kedudukan di babak kedua lalu keluar sebagai pemenang lewat drama adu penalti.

3. Inter Milan (2009/10)

Karena sudah lama tidak menjadi juara, Inter Milan pun kerap dianggap sebagai pelengkap di Liga Champions. Ya, momen terakhir mereka mengangkat trofi bergengsi itu sebelum tahun ini terjadi pada musim 1964/65.

Kala itu, Inter Milan sedang benar-benar perkasa di ajang domestik. Namun mengingat materi pemainn yang tidak begitu seberapa, wajar jika publik menganggapnya sebagai tim kuda hitam pada musim itu.

Di luar dugaan, Inter Milan berhasil mematahkan anggapan orang-orang. Klub berjuluk Nerazzurri tersebut bahkan bisa menyingkirkan Barcelona yang tengah dilatih Josep Guardiola di babak semi-final.

Pada akhirnya, Inter Milan yang diasuh Jose Mourinho bisa keluar sebagai juara di musim 2009/10. Mereka berhasil mengalahkan Bayern Munchen pada partai final dengan skor 2-0, di mana kedua golnya diborong Diego Milito.

2. Chelsea (2011/12)

Chelsea sedang berantakan sampai harus mengganti pelatih di pertengahan musim. Klub raksasa Inggris itu memecat Andre Villas-Boas dan menggantinya dengan sosok minim pengalaman, Roberto Di Matteo, sebagai interim.

Dalam situasi ini, meraih trofi Liga Champions bukanlah tujuan yang realistis. Publik, bahkan fans Chelsea, pun sadar bahwa menetapkan ekspektasi setinggi mungkin hanya akan menghasilkan penyesalan di akhir.

Chelsea pun jadi tidak terbebani untuk menjadi juara. Dan, mungkin, memenangkan Liga Champions sama sekali tidak terlintas dalam benar Di Matteo. Namun yang terjadi justru sebaliknya.

The Blues berhasil mencapai final dan sempat menyingkirkan Barcelona dalam perjalanannya. Mereka pun keluar sebagai juara usai mengalahkan Bayern Munchen dalam partai final lewat drama adu penalti.

1. FC Porto (2003/04)

Mungkin, hanya ada segelintir orang yang mengenal sosok Jose Mourinho. Namun seluruh dunia secara otomatis jadi mengenal dirinya usai berhasil membawa FC Porto keluar sebagai juara Liga Champions.

Jangankan menjadi juara, publik mungkin takkan mengira kalau mereka mampu melewati babak 16 besar. Sebab pada fase itu, Porto harus berhadapan dengan salah satu raksasa Eropa, Manchester United.

Di luar dugaan, Porto berhasil menang dengan agregat 3-2 dan melaju sampai babak final. Mereka bertemu dengan klub kuda hitam lainnya, Monaco, dan meraih kemenangan telak 3-0. Sejak saat itu, nasib Mourinho berubah drastis.